Jumat, 20 Mei 2011

Memperkuat Keyakinan


oleh Ibnu Qosim pada 20 Mei 2011 jam 21:19
wajib bagi semua Hamba Allah, untuk memperkuat keyakinan dan mempercantiknya, karena sesungguhnya yakin apabila telah menetap di hati dan meluas di dalamnya maka segala sesuatu yang ghaib akan terlihat nyata, dan pada yang demikian ini maka berkatalah orang-orang yang yakin, sebagaimana yang dikatakan Aly ra. wakarromallahu Wajhah

‘apabila disingkapkan tabir, maka akan bertambahlah keyakinan’.

Dan yakin sesungguhnya adalah ibarat dari kekuatan iman yang meresap ke dalam jiwa yang menghilangkan segala keragu-raguan sehingga di dalam hati sama sekali bersih dari keadaan ragu-ragu dan cemas.. dan syaithan tidak akan mampu mendekat kepada mereka yang hatinya dipenuhi dengan yaqin bahkan mereka akan lari terbirit-birit mencari keselamatan.

Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW:

“Sesungguhnya syaithan menjauh dari bayang-bayang Umar. . tidaklah sekali-kali Umar melewati suatu jalan, melainkan syaitan pasti melewati jalan yang lainnya–agar tidak berpapasan.

Yakin akan menjadi kuat dengan beberapa sebab diantaranya;

1. Hendaknya mencurahkan segala perhatian dan hati dan memperhatikan dengan telinga untuk mendengarkan ayat dan hadist yang menunjukkan kebesaran Allah Azza wa Jalla dan kesempurnaanNya, dan keagunganNya, dan kekuasaanNya dan kesendirianNya dalam mengatur urusan semua makhluk, dan kekuasanNya, serta memperhatikan akan kebenaran para Rasul As dan kesempurnaan mereka, dan terhadap apa-apa yang menguatkan risalah mereka dari beberpapa mukjizat, demikian juga memperhatikan mereka yang mendustakan Rasul hingga mereka mendapat siksa dari Allah , dan memperhatikan dengan segenap hatinya apa yang akan datang kelak di hari akhirat berupa pahala yang bagus dari Allah yang dijanjikan bagi hambanya yang beriman dan berbuat kebajikan, demikian juga siksa yang akan dihadapi orang-orang yang berbuat maksiyat –
Firman Allah:
‘Apakah belum cukkup sesungguhnyan Kami turunkan kepada kamu Al-Kitab yang dibacakan kepada mereka.

2. hendaklah melihat dengan i’tibar pada kerajaan langit dan bumi dan apa yang diciptakan Allah dari ciptan-ciptaan yang sangat aja’ib. Dan memperhatikan permulaan adanya segala yang diciptakan. –‘Dan akan Aku perlihatkan kepada mereka ayat-ayatKu di alam raya dan juga pada diri mereka hingga tampak jelas bahwasanya Allah Maha Benar’.

3. Hendaklah mengamalkan apa saja yang sesuai dengan keimanannya lahir bathin dan memperlihatkan keta’atan kepada Allah Azza Wa Jalla –‘Dan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh mencariKu niscaya akan Aku tunjukkan jalanKu’.

Dan buah dari yaqin adalah tanangnya hati akan janji Allah dan mantap dengan apa-apa yang sudah ditanggung oleh Allah dan menghadap dengan segenap jiwa raganya dan meninggalkan segala yang menyibukkannya dari Allah dan kembali pada setiap kesempatan kepaad Allah dan mencurahkan tenaga untuk mencari ridho Allah .

maka Yakin sesungguhnya adalah dasar/pokok. Sedangkan segala maqoomaat yang mulia , dan akhlak yang terpuji, dan amal sholih, adalah termasuk cabangnya, dan buahnya, sedangkan alkhlak dan amal adalah mengikuti yaqin dalam hal kuat dan lemahnya serta sehat dan sakitnya.

Luqman As. telah berkata,
“tidaklah amal akan terjadi kecuali setelah adanya yaqin. Dan tidak sekali-kali seorang hamba beramal kecuali sesuai dengan kadar keyakinannya. Dan tidaklah seseorang hamba mengurangi amalnya hingga berkuranglah keyakinannya..

 RasuluLlah SAW  bersabda,
“Al-Yaqiin, adalah iman seluruhnya. ,
Tiga  Tingkatan yaqin 
1.  tingkatan yaqin Ashabil Yamiin yaitu pembenaran mereka akan tetapi masih dimungkinkan mereka terserang ragu-ragu.  

2. Derajad Muqorrobiin yang mana imannya telah bersinar dalam hati mereka dan menetap di dalamnya sehingga tidaklah tergambar di dalamnya akan cacat imannya itu, bahkan akan tampak berlimpah di dalam dadanya.  

3.  Derajat Nabiyyiin yaitu derajad para Nabi AS. Dan para ahli warisnya yaitu para Shiddiqiin  dimana bagi Mereka sesuatu yang Ghaib adalah tampak nyata adanya. Dan dapat memberikan i’tibarnya dengan tersingkapnya tabir / kasyf .

disarikan dari Kitab Risatul Mu'awwanah Pasal 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar