Minggu, 10 Oktober 2010

Pencerahan

Ummat Islam mundur karena meninggalkan Al-Qur'an
     Tidak sedikit Muslim Indonesia memperlakukan Al Qur’an lebih rendah dari buku pelajaran sekolah padahal kitab suci itu merupakan pedoman yang menginspirasi Muslim mencapai sukses hidup di dunia dan akhirat. Bahkan Nabi Muhammad SAW berhasil mengubah masyarakatnya dengan Al Qur’an.

    Pandangan itu disampaikan Penyusun Buku “Inspiring Qur’an” dan Pendiri Asosiasi Trainer Muslim Indonesia, Heru Sriwidodo Sari, di depan puluhan peserta pelatihan “Memetakan Hidup dan Meraih Sukses Hidup dengan Al Fatihah” Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB), Minggu [07/09]. “(Umat) Islam ‘mundur’ karena meninggalkan Al Qur’an,” katanya.

    Menurut Heru, keberhasilan umat Islam di masa lampau membentuk dan menguasai peradaban dunia selama 700 tahun sebelum bangsa-bangsa Barat maju adalah karena mereka berpegang teguh pada Al Qur’an.

    Namun umat Islam kemudian mengalami kemunduran setelah mereka meninggalkan Al Qur’an.

    Umat Islam harus mampu mengembalikan dan mewariskan peradaban yang membangun seperti yang telah diraih Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya di masa lalu dengan menjadikan Al Qur’an basis inspirasi sukses hidup mereka di dunia dan akhirat, katanya.

    Penulis buku “Total Manajemen Berbasis Al Fatihah Merain Sukses Berkelanjutan” (2007) dan “Mapping Strategi Sukses Hakiki” (2006) itu lebih lanjut mengatakan, tujuh ayat dalam Surat Al-Fatihah yang dibaca dalam setiap shalat justru mengandung rumus tujuh langkah pembuka sukses hidup hakiki seorang Muslim.

    Heru menjelaskan secara panjang lebar tentang makna tiap ayat dalam Surat Al Fatihah tersebut dalam konteks menggapai sukses hidup Muslim di dunia dan akhirat.

    Ke-tujuh kekuatan nilai yang terkandung dalam Al Fatihah itu dapat dirumuskan ke dalam apa yang disebut Heru sebagai “kekuatan visi, potensi, peluang, motivasi, misi, strategi, dan gerak”. Ke-tujuh kekuatan itu harus dilakukan secara sinergis dan utuh sehingga Muslim yang melakukannya menjadi pribadi gemilang, katanya.

    “Untuk bisa sukses, Anda harus berubah … Selama kita meletakkan visi yang luar biasa, kita akan termotivasi untuk menggapai cita-cita,” katanya.

    Bagi Muslim, awal dari perubahan diri mereka akan muncul dari “membaca” sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam Al Qur’an surat 96 ayat 1 – 5.

    Dampak dari kegiatan membaca itu terhadap diri setiap Muslim adalah timbulnya kesadaran, tercapainya visi, dan tunduk kepada Tuhannya, kata Heru.

    Program pelatihan itu merupakan bagian dari kegiatan IISB mengisi bulan suci Ramadhan. Dua kegiatan lainnya adalah buka puasa bersama bagi Muslim Indonesia dan mancanegara setiap Sabtu, serta taman pendidikan Al Quran bagi anak-anak dan remaja Muslim Indonesi

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar